Senin, 25 Februari 2013

Indonesian Music

When will I see you again?
You left with no goodbye, not a single word was said,
No final kiss to seal any seams,
I had no idea of the state we were in,

I know I have a fickle heart and bitterness,
And a wandering eye, and a heaviness in my head,

But don't you remember?
Don't you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,

When was the last time you thought of me?
Or have you completely erased me from your memory?
I often think about where I went wrong,
The more I do, the less I know,

But I know I have a fickle heart and bitterness,
And a wandering eye, and a heaviness in my head,

But don't you remember?
Don't you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,

Gave you the space so you could breathe,
I kept my distance so you would be free,
And hope that you find the missing piece,
To bring you back to me,

Why don't you remember?
Don't you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,

When will I see you again?

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Itulah lagu yang akhir ini selalu gue denger. Gue suka lagu ini karena liriknya, disamping suara Adele yang kereeeen banget. Kehidupan Adele ngasih ke gue suatu pelajaran kalo diiputusin pacar bukanlah akhir. Tapi menjadi suatu awal, untuk menjadi lebih baik.

Kehidupan Adele motivasi gue dulu. DULU! Sewaktu gue diputusin pacar dan merasa sakit hati. But, gue berusaha menjadi lebih baik. Dan akhirnya gue bisa dapet cewe yang lebih baik. Buktinya hubungan gue sekarang masih lanjut. Hampir setahun loh!

Hal itu membuktikan kalo kehilangan cewek itu bukan segalanya. Makanya gue jarang denger lagu galau yang asalnya dari Indonesia. Karena lagu galau dari Indonesia itu terlalu lebay dan sangat berbau komersial. Ketauan banget kalo si pencipta lagu itu cuma pengen pamor, bukan prestasi. Karena sesungguhnya lagu itu buat manghibur atau mencari suatu prestasi.

Kalaupun bagus, pasti tenarnya ga lama. Keburu tenggelem sama yang korupsi atau yang lainnya. Kan ga mungkin kalo lagi ada tayangan korupsi backsound nya lagu 'Butiran Debu'. Ga nyambung bro.

Bisa diliat diatas, ada lirik 'You left with no goodbye, not a single word was said'. Secara tidak langsung, Adele lewat lagunya memeberi tau bahwa dia telah diberi harapan palsu. Sebenernya, kalo di Bahasa Indonesia, lirik itu bakal jadi puaaaanjaaaang. Tapi bermakna sama. Contoh,

Ku berlari kau terdiam,
Ku menangis kau tersenyum,
Ku berduka kau bahagia,
Ku pergi kau kembali,
Ku coba meraih mimpi kau coba hentikan mimpi,
Memang kita takkan menyatu.

Sebenernya satu kata dari semua lirik diatas, yaitu LABIL. Tapi itulah Indonesia, satu kata dijabarkan secara lebih bermakna dan bergaya. Dan yang gue salut dari lagu ini adalah, para masyarakat dari berbagai lapisan suka banget sama lagu yang jenisnya kayak gini. Ibu gue aja suka. Dan beberapa waktu yang lalu, beliau menyamakan Cakra Khan dengan Richard Marx. Keren? Sekali lagi, INDONESIA.

Kita ke sudut pandang yang berbeda. Sebagai bahasa Melayu yang sempurna, lagu Indonesia sangat diminati. Di negara tetangga, Malaysia misalnya. Lagu Indonesia selalu menjadi top chart's. Makanya, jangan heran kalo banyak grup musik Indonesia yang manggung di Malaysia. Ada dua kemungkinan,

1. Menghibur warga Malaysia karena mereka tak tau arti lagu pop asal negaranya,
2. Menghibur TKI.

Haha, kenapa ya? Gue juga ga tau, kenapa warga tetangga lebih suka lagu Indonesia. Makanya, buat kalian yang suka banget sama musik Korea atau sejenisnya, mending denger lagu dari grup musik Indonesia dulu deh, lagunya enak banget. Di banding sama lagu Korea yang belum tentu bisa di mengerti. Hayoo?

Makanya jangan heran kalo grup musik dari luar sering manggung disini, karena Indonesia terkenal dengan masyarakatnya yang cinta akan dunia musik.

Saking cintanya, mereka harus beli kaset bajakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar