Sabtu, 02 Maret 2013

Keluarga Sepakbola

Jika ada hal yang paling menarik di dunia ini selain cinta, itulah Sepakbola.

Ini pas banget buat gue, keluarga gue emang gila bola. Ya, gue akui keluarga gue emang pecinta berat Manchester United. Adik cowok gue juga, suka banget sama Manchester United. Ibu gue juga, tapi ibu gue ngefans sama Giggs, jadi kalo dia masuk lapangan beliau selalu bilang 'Ih gila, Giggs udah tua aja ya. Dia udah main dari gue kelas 2 SMA, bar. Dulu dia ganteng banget!' Itulah ibu gue.

Ibu gue emang pemerhati bola, bukan bolanya sih. Lebih tepatnya kepada ganteng atau tidaknya si pemain atau pelatih. Kalo lagi nonton bola sama gue, kadang ngomong sendiri. Katanya, ibu gue udah suka sama dunia bola sejak beliau SMA. Dan emang ibu gue tau banyak. Oiya, ibu ngefans banget sama David Beckham. Ibu selalu nanya ke gue gini, 'Bar, Beckham main dimana sih? Kok kagak pernah nongol?' gue jawab 'Dia main di LA Galaxy bu, ga ada yang mau nyiarin liga sepakbola di Amerika, ga ada yang nonton,' Lalu ibu gue diam.

Itu ibu gue, sekarang ayah gue. Gue pernah nemu baju Newcastle United di lemari ayah gue. Kata ibu gue, ayah gue emang pernah ngefans sama Newcastle United. Waktu itu masih jamannya si Alan Shearer, dan ayah gue ngefans banget. Sewaktu masih sering main bola sama temen temennya, baju itu selalu dipakai. Entah suka bajunya atau ga punya baju lagi gue gatau. Selain Newcastle, ayah gue juga suka sama Juventus. Entah jamannya siapa, kalo bisa nebak sih sekitar tahun 2000'an.

Ayah gue juga ngefans banget sama timnas Belanda. Karena itu, setiap Belanda main di event besar kayak World Cup atau Euro Cup satu keluarga bangun jam 1 pagi, demi liat Robben, Sneijder, Stekelenburg, Van Persie, dll. Gue pernah nanya sama ibu gue gini, 'Bu, dari kapan ayah suka sama Belanda?' ibu gue jawab 'Dari tahun jebot bar, bapak lo mah ngidolain banget dah,'

Usut punya usut, ayah gue mulai ngidolain timnas Belanda sejak Belanda juara Euro tahun '88 (bener ga?). Jamannya Ruud Gullit, itulah jaman keemasan Belanda. Hingga dijuluki 'Juara tanpa Mahkota'. Dan kesukaan kepada timnas Belanda itu turun ke gue, gue juga suka timnas Belanda.

Nah, sedangkan gue adalah Madridista. Fans dari klub terkaya di dunia, Real Madrid CF. Gue ngefans sama Real Madrid sejak Ruud van Nistelrooij pindah dari Manchester United ke Real Madrid. Jadi karena gue ngefans sama Ruudtje (sapaan van Nistelrooij). Dan pada saat itulah, trisula 'R'nya Real Madrid berkuasa (Ruudtje, Robinho, Raul). Gue jadi Madridista sejak saat itu.

Menurut gue, saat itu adalah skuad terbaik Real Madrid, setidaknya sampe sekarang. Gue masih inget, betapa kerennya Real Madrid, betapa gagahnya Real Madrid. Skuad yang di huni pemain top seperti Casillas, Cannavaro, Reyes, Beckham, Raul, dll. Dan pelatih seperti Fabio Capello. Dan tak akan aku lupakan musim terkahir Fabio Capello, musim yang penuh dengan dramatis.

Di akhir musim itu, 4 tim teratas bisa mendapat titel juara La Liga. Klub itu adalah Real Madrid, Barcelona, Valencia, dan Sevilla. Dan keempat tim tersebut memenangi La Liga dengan syarat yang berat, termasuk Real Madrid. Walau Real Madrid hanya butuh kemenangan untuk mengamankan trofi di Bernabeu, tapi yang Real Madrid hadapi adalah klub kuda hitam, Real Mallorcca. Banyak pengamat yang mengatakan, Barcelona akan juara. Karena lawan yang mereka hadapi adalah Real Zaragoza, dengan selisih  5 gol.

Singkat cerita, saat Barcelona telah unggul 5 gol atas Zaragoza, Madrid masih tertinggal 1 gol dengan Mallorca. Semuanya menunggu hasil yang bagus tentunya.

Dan pada saat itulah, Fabio Capello memasukkan Reyes. Madrid telah menyamakan kedudukan waktu itu. Sedangkan pertandingan tersisa sekitar 10 menit lagi. Madrid harus mengamankan La Liga di Bernabeu. Dunia tertuju ke Bernabeu waktu itu, hanya 1 gol untuk trofi.

Madrid menyerang di menit 88, tak sabar aku, Umpan Beckham gagal, tapi datang dari belakang, Reyes. Tak lama kemudian, berteriaklah seluruh publik Bernabeu. Gol kemenangan terjadi dari pemain pengganti. Bahkan, waktu gue bangun jam 8 pagi, stasiun TV masih menyiarkan betapa gegap gempitanya kota Madrid waktu itu.

Kembali ke keluarga gue.

Keluarga gue selalu ngadain nonton bareng setiap ada tim kebanggan main. Final World Cup 2010, Spanyol vs Belanda contohnya, semuanya kecewa ketika Belanda gagal mengangkat trofi World Cup untuk pertama kalinya. Atau yang terakhir, ketika Real Madrid bertemu Manchester United bersua di perdelapan final Liga Champion '12/'13. Semua bangun, menyaksikan idola masing-masing bermain. Walau pertandingan berakhir seri, tapi semuanya senang.

Itulah keluarga gue, keluarga sepakbola. Sudah menjadi biasa kami berteriak 'GOOOL!' di dinihari, ketika tetangga masih terlelap. 

Senin, 25 Februari 2013

Indonesian Music

When will I see you again?
You left with no goodbye, not a single word was said,
No final kiss to seal any seams,
I had no idea of the state we were in,

I know I have a fickle heart and bitterness,
And a wandering eye, and a heaviness in my head,

But don't you remember?
Don't you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,

When was the last time you thought of me?
Or have you completely erased me from your memory?
I often think about where I went wrong,
The more I do, the less I know,

But I know I have a fickle heart and bitterness,
And a wandering eye, and a heaviness in my head,

But don't you remember?
Don't you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,

Gave you the space so you could breathe,
I kept my distance so you would be free,
And hope that you find the missing piece,
To bring you back to me,

Why don't you remember?
Don't you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,

When will I see you again?

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Itulah lagu yang akhir ini selalu gue denger. Gue suka lagu ini karena liriknya, disamping suara Adele yang kereeeen banget. Kehidupan Adele ngasih ke gue suatu pelajaran kalo diiputusin pacar bukanlah akhir. Tapi menjadi suatu awal, untuk menjadi lebih baik.

Kehidupan Adele motivasi gue dulu. DULU! Sewaktu gue diputusin pacar dan merasa sakit hati. But, gue berusaha menjadi lebih baik. Dan akhirnya gue bisa dapet cewe yang lebih baik. Buktinya hubungan gue sekarang masih lanjut. Hampir setahun loh!

Hal itu membuktikan kalo kehilangan cewek itu bukan segalanya. Makanya gue jarang denger lagu galau yang asalnya dari Indonesia. Karena lagu galau dari Indonesia itu terlalu lebay dan sangat berbau komersial. Ketauan banget kalo si pencipta lagu itu cuma pengen pamor, bukan prestasi. Karena sesungguhnya lagu itu buat manghibur atau mencari suatu prestasi.

Kalaupun bagus, pasti tenarnya ga lama. Keburu tenggelem sama yang korupsi atau yang lainnya. Kan ga mungkin kalo lagi ada tayangan korupsi backsound nya lagu 'Butiran Debu'. Ga nyambung bro.

Bisa diliat diatas, ada lirik 'You left with no goodbye, not a single word was said'. Secara tidak langsung, Adele lewat lagunya memeberi tau bahwa dia telah diberi harapan palsu. Sebenernya, kalo di Bahasa Indonesia, lirik itu bakal jadi puaaaanjaaaang. Tapi bermakna sama. Contoh,

Ku berlari kau terdiam,
Ku menangis kau tersenyum,
Ku berduka kau bahagia,
Ku pergi kau kembali,
Ku coba meraih mimpi kau coba hentikan mimpi,
Memang kita takkan menyatu.

Sebenernya satu kata dari semua lirik diatas, yaitu LABIL. Tapi itulah Indonesia, satu kata dijabarkan secara lebih bermakna dan bergaya. Dan yang gue salut dari lagu ini adalah, para masyarakat dari berbagai lapisan suka banget sama lagu yang jenisnya kayak gini. Ibu gue aja suka. Dan beberapa waktu yang lalu, beliau menyamakan Cakra Khan dengan Richard Marx. Keren? Sekali lagi, INDONESIA.

Kita ke sudut pandang yang berbeda. Sebagai bahasa Melayu yang sempurna, lagu Indonesia sangat diminati. Di negara tetangga, Malaysia misalnya. Lagu Indonesia selalu menjadi top chart's. Makanya, jangan heran kalo banyak grup musik Indonesia yang manggung di Malaysia. Ada dua kemungkinan,

1. Menghibur warga Malaysia karena mereka tak tau arti lagu pop asal negaranya,
2. Menghibur TKI.

Haha, kenapa ya? Gue juga ga tau, kenapa warga tetangga lebih suka lagu Indonesia. Makanya, buat kalian yang suka banget sama musik Korea atau sejenisnya, mending denger lagu dari grup musik Indonesia dulu deh, lagunya enak banget. Di banding sama lagu Korea yang belum tentu bisa di mengerti. Hayoo?

Makanya jangan heran kalo grup musik dari luar sering manggung disini, karena Indonesia terkenal dengan masyarakatnya yang cinta akan dunia musik.

Saking cintanya, mereka harus beli kaset bajakan.

Sabtu, 23 Februari 2013

Supir Korea.

Korean Pop alias K-Pop. Musik ini sudah terlalu banyak di konsumsi banyak kalangan. Dari remaja, remaja labil, remaja galau, dan seterusnya. Mereka terpana akan pesona Boyband atau Girlband di negara ginseng tersebut. Gue tau mereka bakal teriak sekeras mungkin kalo mereka liat langsung idola mereka.

Bukan cuma remaja labil yang cuma dengerin K-Pop, lo percaya atau engga, gue kemaren naik angkot, dan si supir nyetel lagu.. "GANGNAM STYLE"

Ini dia topik yang akan gue bahas. Gue cerita nih.

Waktu itu gue pulang bareng temen-temen gue. Angkot jurusan Kosambi-Telagasari (rumah gue di Karawang). Sebelum gue naik angkot, emang ga ada tanda-tanda bahwa si supir angkot itu demen sama musik Korea. Bahkan sayup-sayup musik aja ga ada.

Nah, pas angkot itu melaju pelan, si supir itu masukin Micro SD ke portable gitu. Beberapa saat kemudian, terdengarlah suara 'Gangnam Style'. Gue dan temen-temen gue sih asik aja, sambil nge-dance ala Psy. Kalo kalian liat si supir, wajahnya garang nan berkumis. Serem. Harusnya dia nyetel Metallica atau Green Day atau bahkan Linkin Park. Pokoknya lagu yang ada screamnya gitu dah.

Lagu Gangnam Style udah abis. Temen gue narik napas panjang, dia capek nge-dance dalem angkot. Gue sendiri ketawa aja geli. Satu lagu abis. Gue kira si supir angkot ini bakal nyetel lagu remix atau metal, tapi kenyataannya..

DIA NGULANG GANGNAM STYLE.

Sumpah gue capek dengernya. Temen-temen gue mulai keliatan lemah letih lesu lalu lapar. Ngeliat keluar, macet. Dengan terpaksa kuping gue harus mendengar sekian kali lagu Gangnam Style di puter. Bosen. Rasanya pengen bajak music portablenya.

Engga lama kemudian, temen gue pada turun. Satu perumahan sebelum perumahan gue. Sekarang tinggal gue sama si supir Gangnam itu. Kuping gue masih pengang sama lagu Gangnam Style. Gue merasa pusing. Tapi mata gue masih terpaku ke music portablenya.

Ada penumpang naik di depan Rumah Sakit. Wanita, bawa bayi gitu. Kayaknya abis periksa ke dokter. Dan si bayi tertidur lelap. Dan yang gue pikir adalah,

1. Apakah si bayi tak berdosa ini akan terbangun karena Gangnam Style?
2. Apakah Ibu dari si bayi mungil ini akan menggertak si supir Gangnam buat berhenti nyetel lagu Gangnam Style?
3. Apakah gue harus turun dari sini karena bosan dengan Gangnam?
4. Apakah Ibu dari bayi itu dan si supir Gangnam akan ber-Gangnam bareng-bareng?

Gue liat secara perlahan, si supir Gangnam menggerakkan tangannya ke arah music portable muarahan itu. Gue penasaran.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya supir Gangnam melepas Micro SD dari music portable! Dan penguasaan GANGNAM is OVER! MERDEKA!

Lalu si supir mengeluarkan Flash Disk dari kantongnya. Dan gue berharap bukan lagu Korea yang disetel. Sangatlah berharap. Karena angkot masih nunggu penumpang gitu, di depan RS. Hati gue lega, merasa plong setelah Gangnam berhenti berputar.

Tapi, flash disk itu membawa musik yang lebih.. Dan dia memutar lagu..

SUPER JUNIOR.



Kamis, 21 Februari 2013

Andai Aku Pemimpin

Mendengar kata pemimpin pasti kita membayangkan sosok yang penuh dengan kharisma serta wibawa. Kemampuan menguasai segala bidang. Dan dikenal oleh masyarakat banyak. Itulah pemimpin, hidupnya bak selebriti. Selalu di ikuti papparazi.

Aku? Menjadi pemimpin? Iya, aku pemimpin. Walau hanya untuk diriku sendiri. Memimpin diri sendiri adalah hal yang paling sulit untukku.

Pernah terbayang dalam benakku, jika aku dituntut menjadi pemimpin. Seperti pak Jokowi misalnya, beliau selalu memperlihatkan kedekatannya dengan rakyat kecil, seperti nelayan, supir bus, pedagang kaki lima, atau sebagainya. Sangat bersyukurlah aku jika mendapati diriku seperti itu nantinya.

Andai aku jadi pemimpin, aku sangat ingin Indonesia menjadi negara maju. Disandingkan bersama Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan negara maju lainnya. Akan ku katakan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya. Kaya akan sumer daya alam beserta manusianya. Kaya akan budaya. Kaya akan kesopanannya. Dan banyak lagi, yang tak bisa disebutkan satu persatu.

Aku akan merubah sistem pendidikan yang tidak akan rumit. Akan aku adaptasi dari negara yang maju akan pendidikannya. Dimana aku tidak akan membagi sekolah Negeri atau Swasta. Tak akan aku bagi pelajaran hingga dua belas. Hanya saja aku akan membagi sekolah atau kelas berdasarkan potensi yang siswa miliki. Jadi siswa akan lebih tertarik belajar dengan apa yang menjadi kelebihan mereka. Dengan begitu, Indonesia akan mempunyai generasi yang lebih berkualitas. Indonesia akan terkenal dengan sumber daya manusianya.

Lalu aku akan menjadikan Tim Nasional Sepakbola Indonesia masuk Piala Dunia, seperti Brazil, Spanyol, Belanda, dsb. Dan Indonesia akan kembali menjadi 'Macan Asia' seperti dahulu. Timnas akan mengalahkan tim nasional dari negara lain yang jauh lebih kuat, dan Indonesia akan buktikan bahwa Sepakbola Garuda belumlah habis.

Sesudah itu, aku sangat ingin kompetisi sepakbola di Indonesia menjadi maju, seperti Liga Inggris atau Liga Spanyol. Tidak akan terjadi lagi Dualisme Kompetisi, atau Dualisme Kepengurusan seuperti sekarang.

Masih banyak mimpiku jika aku menjadi seorang pemimpin. Seperti kasus korupsi, yang hukumnya menjadi hukuman mati jika aku yang menjadi pemimpin nantinya.

Umurku masih 14 dan masih banyak waktu untuk menjadi pemimpin yang pandai, cerdas dan bijaksana. Masih banyak kesempatan. Jika aku menjadi pemimpin nantinya.

Sabtu, 26 Januari 2013

Try Out part 2

Dan semua anak cowo, pasti belajar MATEMATIKA. Walaupun pelajaran pertama yang diujikan adalah Bahasa Indonesia. Banyak yang inget lagi sama pelajaran kelas delapan, tapi banyak juga yang ga nyangkut sedikitpun soal pelajarannya.

Jangan coba tanyain gue, gue emang lemah di pelajaran itungitungan. JANGAN!

Sebenernya, gue masih inget banget materi Matematika kelas delapan, tujuh apalagi. Tapi keterbatasan dan ketidakmampuan gue buat ngitung mau diapain lagi? Alhasil, gue jadi belajar ngitung, bukan nginget materi.

Off to my topic.

Bagi gue, dua jam buat ngerjain 40 soal Matematika itu kayak neraka. Kadang kalo lagi gimana, gue tibatiba pusing yang amat dalam. Bener! Gue ga bohong soal ini, atau yang lagi ngitung, tibatiba mikirin makanan, main bola, ketemu idola gue, dll. Makanya gue ga pernah konsen kalo lagi ngadepin soal MTK.

Belum lama gue diskusi sama Aliev (Master MTK dan Fisika di kelas) bel udah bunyi. Gue masuk dengan penuh semangat, soalnya jam pertama itu Bahasa Indonesia. Buat gue, asal gue teliti, gue bisa ngerjain 50 soal yang materinya setumpuk itu. Ini adalah harapan pertama gue, baru Bahasa Inggris. Kalo MTK atau IPA emang ga pernah gue harepin. Dapet nilai pas KKM aja bangga banget. Di saat kayak gini gue di uji, gimana caranya bisa ngertiin materi dan yang terutama bisa ngitung.

Seperti biasa, karena gue absen pertama jadi gue duduk di barisan depan. Iya, depan pengawas. Gue dapet paket 5. menurut anakanak sih susah, susah banget. Bukannya sombong, tapi menurut gue, itu susah banget. *loh?

Tapi, petaka hadir ketika 20 menit menjelang break.

RESLETING (bener ga tulisannya?) GUE RUSAK.

Emang dari dulu, gue emang selalu bermasalah sama setelan baju pramuka gue. Yang celananya robeklah, bajunya bolong lah, dan masih banyak lagi. Gue kehabisan pikiran. Gimana carany benerin resleting gue ini?

Jumat, 25 Januari 2013

Try Out part 1

Hari ini adalah hari pertama gue Try Out. Sekaligus pertama kalinya gue ikut Try Out. Judulnya sih 'Latihan Ujian Nasional'

Try Out hari ini dibuka dengan Bahasa Indonesia dan Matematika. Yeah. MATEMATIKA. Mau ga mau gue harus ngeladenin ntu soal.

Hari ini dibuka dengan kesiangan gue. Seperti biasa, karena kemaren libur, jadi deh kesiangan. Hari dianggap tanggal merah, hehe :D Sebenernya gue tidur ga terlalu larut, jam 22.30. Ga terlalu malem buat gue, karena biasanya gue tidur jam 12 atau 1. Dikarenakan ga bisa tidur.

Berangkat seperti biasa. Tapi gobloknya, gue liat jam, itu udah jam 6.20. Kalo gue naik angkot ga akan keburu. So, naik ojek dong. Gue samber duit gue, dua lembar gocengan.

Skenarionya, turun dari ojek gue bakal beli roti atau martabak mini, karena ga sempet sarapan tadi pagi.

Ojek nyampe depan gang sekolah. Gue jalan cepet, perut gue kosong banget. Cepetcepet gue ke kedai martabak mini. Gue liat ke kantong. Tapi, oh my god. KOK JADI SERIBU YA?

Gue panik.Melayang dipikiran, ga akan makan di jam istirahat, mampuslah gue. Nahan kelaperan 5 jam kedepan. Ga mungkin gue minjem duit lagi sama temen gue. Apa solusinya? Ini dia,

1. Minjem duit sama temen,
2. Nyopet,
3. Jambret,
4. Malak,
5. Mikirin Sonya JKT48. *yang ini ga nyambung

Dan ke (lima) empat opsi itu ga ada yang gue ambil satupun, keburu bel masuk coy. Buruburu gue ke ruangan, anak cowo udah pada ngumpul. Satu dan itu pasti terjadi. mereka belajar. Nah, perlu kalian ketahui. Anak cowo di kelas gue cuma belajar pas,

1. Tes masuk sekolah,
2. Ujian Akhir Semester,
3. UN.

Cuma tiga alasan itu yang paling masuk logika, karena anak cowo di kelas gue udah terlanjur males buat belajar. Kecuali ada maunya.

To be continued..

Senin, 21 Januari 2013

Mesin Waktu

Barusan, gue baca artikel soal John Titor, yang katanya menjelajah waktu. Datang dari tahun 2036 ke 1975 buat ngambil komputer generasi pertama (IBM). Banyak yang bilang, John Titor adalah sebuah pencarian sensasi belaka. Namun tidak sedikit yang bilang bahwa itu benar.

For your information, John Titor lahir tahun 1998. Itu berarti umurnya sama kayak gue, gue juga lahir tahun 1998. Itu berarti, dia berumur 38 tahun di 2036. John adalah seorang tentara USA. Dia sempat melihat masa kecilnya di Florida, US.

Tapi percaya atau engga, apa yang dikatakan John memang benar. Salah satunya soal ramalan Suku Maya soal kiamat di tahun 2012. Dia bilang bahwa tahun 2012 tak akan terjadi kiamat. Dan itu benar, tahun 2012 gak terjadi apapun.

Soal kedepannya, John bilang bahwa ada perang dunia ke 3. Ini yang bikin gue khawatir. Gue berpikir. Indonesia ikutan ga ya?

Mau ikutan atau engganya, menurut gue perang itu ga berguna. Ngabisin duit, tenaga, pikiran, bahkan nyawa. Itu hanyalah hasil dari sebuah keegoisan seorang manusia. Nah kalo udah perang, manusia udah kayak binatang. Kalo menang terluka, kalo kalah jadi budak. Itu hasilnya.

Balik lagi ke soal John Titor dan mesin waktunya.


Sampai saat ini, mesin waktu itu ga ada. Yang ada konsepnya, yang implementasinya belum tau kapan. Emang kalo ada mesin waktu enak. Gue bisa ketemu sama almarhum kakek, atau sama Soekarno, dan banyak lagi. Kalian juga bisa ketemu sama saudara kalian yang hilang, atau yang sudah meninggal. For your information, mesin waktunya John Titor berkecepatan 10 tahun/jam. Nah, dari 2036 ke 1975 berapa jam?

 John Titor tinggal di Nebraska, US. Setelah pindah karena perang. Dia kembali ke tahun 2036 pada tahun 2001. Kini, tak ada lagi jejaknya.

Sekarang, mulailah berkhayal. Kalo gue ketemu sama John Titor, gue pengen nanya sama dia.

Kapan masalah PSSI bisa selesai?

Kalau kamu mau nanya apa?

Sekian.














 

WELCOME

Welcome to my blog!

Mau tau kenapa blog ini dinamakan Kertas Hitam? Karena blog ini akan berisi tulisan gue yang super absurd soal pengalaman yang kelam bin kocak. So, jangan aneh kalau tulisan disini rada ga jelas. Stay Enjoy!